Barcelona dan Madrid Kompak Merasa Rugi dengan Keputusan Wasit

Barcelona

DBasia.news – Barcelona dan Real Madrid sangat kompak dalam hal wasit. Keduanya merasa dirugikan wasit.

Kartu merah yang diterima Clement Lenglet setelah menyikut pemain Girona, Pere Pons, menjadi pemantik teranyar.

Bahkan, Pons mengaku terkejut oleh keputusan wasil Gil Manzano yang mengirim Lenglet keluar lapangan usai melihat VAR. Sang pemain menilai, Lenglet tak bersalah pada kejadian tersebut.

“Saya mendapatkan pukulan, namun saat bangun, saya meminta maaf kepada Lenglet dan menjabat tangannya karena itu adalah kesalahan saya,” papar Lenglet seperti dilansir Goal.

Kartu merah tersebut membuat pelatih Barcelona, Ernesto Valverde, naik pitam. Menurutnya, ada hal yang janggal dari kartu merah tersebut.

“Ini pertama kalinya ada pemain yang dikeluarkan, namun mendapatkan permintaan maaf dari lawan yang terlibat,” tegas Valverde.

 

Real Madrid


Kartu merah Lenglet membuat Barcelona sulit tampil maksimal. Pada akhir laga, kedua tim bermain sama kuat 2-2.

Kembali lagi, Barcelona merasa dirugikan wasit dan mulai membandingkan nasibnya dengan sang rival, Real Madrid.

Sentimen kian meninggi setelah fakta mengatakan Manzano telah memberikan kartu merah untuk lima pemain Barcelona dalam tiga tahun terakhir.

Namun, jangan terburu-buru emosi. Menurut Opta, Barcelona hanya menerima 12 kartu merah sejak 2012. Jumlah tersebut terpaut jauh dari Malaga dan Valencia yang mengoleksi masing-masing 40 kartu merah.

Selanjutnya, Real Madrid telah mengumpulkan 22 kartu merah. Sepuluh lebih banyak dari Blaugarana. Namun, apakah wasit berlaku tak adil bagi El Real?

Menurut catatan Opta, Sergio Ramos menjadi jawaban mengapa Madrid mengoleksi kartu merah sebanyak itu. Sejak 2012, pemain tim nasional Spanyol tersebut menerima tujuh kartu merah atau menyumbang 32 persen dari jumlah milik Madrid.

Sebagai epilog, Barcelona rasanya tidak tepat jika merasa menjadi korban konspirasi wasit LaLiga. Sedangkan, Real Madrid perlu berkaca pada permainan Sergio Ramos sebelum memberikan tuduhan kepada sang pengadil.