DBasia.news – PSSI menyatakan komitmennya untuk membantu Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola memberantas pengaturan skor. Melalui kongres tahunan, PSSI membentuk Komite Adhoc Integrity di Hotel Sofitel, Bali, Minggu (20/1).
Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Jawa Timur, Ahmad Riyadh, dipilih sebagai pucuk pimpinan. Adapun, status Wakil Ketua Komite Adhoc diemban Azwan Karim. Nantinya, Komite Adhoc akan berisikan lima orang.
“Dalam waktu paling lambat dua pekan ke depan, akan dilengkapi 5 orang yang dimunculkan oleh Ketua dan Wakil Ketua Komite Adhoc Integrity,” ujar Ketua Umum PSSI, Joko Driyono seusai kongres tahunan di Hotel Sofitel, Bali, Minggu (20/1).
“Untuk penetapan tiga orang lainnya di Komite Adhoc Integrity, akan dikonsultasikan dengan Komite Eksekutif (Exco) untuk ditetapkan,” kata Joko menambahkan.
Melalui Komite Adhoc, Joko ingin menjaga kerja sama dengan kepolisian menyusul maraknya praktik kecurangan di sepak bola Indonesia. Selain itu, meminimalisir aksi pengaturan skor juga menjadi tujuan utama dibentuknya komite ini.
“Komite ini mengemban tugas yang sangat penting. Fokus menjaga integritas sepak bola bagaimana dinamika sekarang, dilihat oleh kami semua memerangi pengaturan skor, memanipulasi pertandingan dan seterusnya,” imbuh Joko.
“Sehingga kami ingin melalui Komite Adhoc Integrity bisa terbangun sinergi dengan seluruh stakeholdersepak bola khususnya kepolisian sebagaimana FIFA dengan interpol. PSSI dengan kepolisian. Dan kami ingin membangun sinergi ini agar bsia melindungi integritas sepak bola,” terang pria asal Ngawi, Jawa Timur tersebut.