DBasia.news – Banderol besar Paul Pogba ketika pindah ke Manchester United pada 2016 mengubah penilaian publik kepadanya. Dia merasakan perbedaan tersebut.
Pogba dibeli United dari Juventus pada 2016 sebesar 89 juta poundsterling dan kala itu menjadikannya transfer termahal dunia. Banderol besar meninggikan harapan publik kepada Pogba dan kritikan itu juga semakin besar dirasakannya.
Sorotan semakin besar kepada Pogba karena ia dinilai tidak serius dan berkomitmen memberikan segalanya untuk United. Penilaian itu muncul setelah melihatnya mementingkan gaya hidup dan acapkali berganti gaya rambut.
“Saya selalu bermain seperti itu dan, terima kasih Tuhan, saya memenangi Piala Dunia (2018) dengan gaya itu. Bahasa tubuh, potongan rambut, segala hal tersebut hanya untuk berbicara,” tutur Pogba, dikutip dari Sky Sports.
“Sejak saya kecil saya bermain seperti ini. Ini tidak menjadi masalah ketika kami menang. Hanya ketika kami kalah atau jika saya tampil buruk maka itu menjadi masalah.”
Banderol 89 juta poundsterling membuat Pogba mendapat penilaian berbeda ketimbang pemain lainnya. Sorotan itu semakin besar apabila ia bermain buruk atau ketika United menelan kekalahan.
“Saya menjadi pemain lain karena transfer (ke United), karena itu transfer terbesar dalam sejarah kala itu terjadi, Anda dinilai berbeda (dari pemain lainnya),” imbuh Pogba.
“Anda berharap lebih karena banderol tersebut. Laga yang bagus menjadi laga yang normal, laga top akan menjadi pertandingan bagus,” pungkasnya.