Bahan Evaluasi Gennaro Gattuso Pasca Derby della Madonnina

Gennaro Gattuso


DBasia.news –  AC Milan kalah 2-3 dari Derby della Madoninna di Serie A kontra Inter Milan di San Siro, Senin (18/3) dini hari WIB. Kekalahan Rossoneri itu menyisakan pekerjaan rumah untuk sang pelatih, Gennaro Gattuso.

Tiga gol Inter dicetak Matias Vecino (3′), Stefan de Vrij (51′), dan penalti Lautaro Martinez (67′). Sementara dua gol Milan datang dari Tiemoue Bakayoko (57′) dan Mateo Musacchio (71′). Kekalahan itu mengakhiri periode positif Milan.

Tidak hanya harus rela melihat posisi Milan turun ke peringkat empat klasemen – terpaut dua poin dari Inter di urutan tiga, Gattuso juga memiliki waktu dua pekan untuk membenahi catatan minor dari Derby Milan.

Menurut Gazzetta dello Sport, ada tiga permasalahan yang harus dibenahi Gattuso dalam kurun waktu dua pekan sebelum memainkan pekan 29 Serie A melawan Sampdoria, Minggu (31/3) pukul 02.30 dini hari WIB.

Pertama, membangun pertahanan kembali setelah memperlihatkan kerapuhan besar menghadapi pemain-pemain ofensif Inter. Kendati diperkuat oleh Alessio Romagnoli dan Mateo Musacchio, pertahanan Milan terlihat mudah dipenetrasi kontra Inter, khususnya di babak pertama.

Ketika gol Vecino tercipta, tidak ada bek Milan yang menutup pergerakannya. Bek-bek Milan terpaku kepada Martinez yang menanduk bola umpan silang Ivan Perisic, lalu mengarahkannya ke tengah kotak penalti. Vecino muncul dari lini kedua dan mencetak gol.

Kedua, meningkatkan permainan Milan dengan variasi taktik berbeda – tidak cukup dengan hanya mengandalkan rencana A. Ketika taktik 4-3-3 Milan dan permainan mereka dibaca lawan, Gattuso harus memiliki rencana cadangan.

Luciano Spalleti, pelatih Inter, membaca dengan jelas permainan Milan di paruh kedua dan menangkal serangan mereka dengan mengandalkan serangan balik – yang terbukti efektif.

Terakhir, mencari cara untuk memberikan suplai bola sebanyak mungkin kepada top skor Milan asal Polandia, Krzysztof Piatek. Pemain berusia 23 tahun terlihat mati kutu ketika melawan Inter. Faktanya tidak demikian.

Eks striker Genoa tipe penyerang oportunis yang baru akan memperlihatkan ketajamannya jika mendapatkan suplai bola dari rekan setimnya. Pencetak 19 gol di Serie A 2018-19 itu tidak memilikinya saat melawan Inter.

Hakan Calhanoglu dan Suso yang diharapkan dapat membantu Piatek, justru kesulitan dengan performa masing-masing. Khususnya Suso, yang belakangan ini disorot karena penampilannya menurun drastis – tapi tetap dimainkan oleh Gattuso.