DBasia.news – Aturan gol tandang di Europa League dan Champions League kerapkali memunculkan kontroversi, meskipun jika dilihat dari banyak hal menambah seru pertandingan yang berlangsung di leg kedua.
Peraturan tersebut menyatakan bahwa apabila terdapat dua tim yang memiliki skor agregat yang sama (mulai dari babak penyisihan setelah fase grup hingga semifinal), maka tim yang akan lolos adalah tim yang mencetak gol tandang terbanyak.
Keadaan ini berpotensi segera mengalami perubahan yang signifikan. Menurut laporan dari AS, asosiasi sepak bola Eropa, UEFA, sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk menghapus peraturan gol tandang.
Pada September 2018, pelatih utama Atletico Madrid, Diego Simeone, menyampaikan keluhannya mengenai peraturan tersebut, dan mendapatkan dukungan dari Carlo Ancelotti (pelatih utama Napoli) dan Thomas Tuchel (pelatih utama Paris Saint-Germain).
Salah satu contoh mencolok dari tim yang berhasi lolos akibat peraturan gol tandang adalah saat AS Roma mengejutkan dunia pada babak perempat final Champions League 2017/18, dengan mengalahkan Barcelona di Stadio Olimpico dengan skor 3-0, setelah mendapatkan kekalahan dari lawan mereka dalam leg sebelumnya di Camp Nou dengan skor 4-1.