Arthur Melo Berontak, Barcelona Tempuh Jalur Hukum

(FILES) In this file photo taken on June 23, 2020 Barcelona's Brazilian midfielder Arthur controls the ball during the Spanish league football match between FC Barcelona and Athletic Club Bilbao at the Camp Nou stadium in Barcelona. - Brazilian midfielder Arthur will join Juventus for 72 million euros, the club announced on June 29, 2020. (Photo by Pau BARRENA / AFP)

DBasia.news – Tidak ada henti-hentinya Barcelona diterjang masalah musim ini. Usai gagal memenangi titel LaLiga untuk kali ketiga beruntun, diterjang isu internal Barca di antara pemain yang sulit memahami filosofi Quique Setien, dan kini terkait kabar Arthur Melo.

Gelandang berusia 23 tahun sedianya sudah dijual Barcelona ke Juventus dengan banderol maksimal mencapai 82 juta euro (plus variabel) serta barter pemain Miralem Pjanic. Arthur dikontrak Juve selama lima tahun.

Kendati demikian sang pemain disinyalir dongkol kepada Barca karena ia sudah menegaskan hasratnya bermain untuk klub yang sudah diperkuatnya dari 2018 itu. Alhasil mantan pemain Gremio itu disinyalir memberontak di Barca.

Pada Senin (27/07) waktu setempat Arthur tidak datang untuk menjalani tes virus corona, lalu pada Selasa (28/07) waktu setempat Arthur juga tidak hadir di sesi latihan Barcelona. Padahal dia masih dikontrak Barca hingga akhir Agustus 2020.

Tak ayal Barca – menurut kabar dari Marca – membawa masalah Arthur ke ranah hukum. Barca tak mau memutus kontrak Arthur dan akan mendenda sang pemain karena ulahnya itu.

Barcelona sedianya ingin menyelesaikan masalah dengan Arthur secara baik-baik, namun sang pemain memilih tidak melakukan dialog dan memberontak. Barca melihat hal tersebut sebagai pelanggaran atas kebijakan klub dan memperkarakannya.

Situasi itu jelas tidak ideal bagi klub yang musim ini banyak mendapatkan sorotan. Apalagi meski LaLiga telah berakhir Barca masih akan bermain melawan Napoli di Liga Champions pada Agustus mendatang.

Hal tersebut bisa memecah ruang ganti pemain. Eks pemain Barcelona, Miguel Angel Nadal juga khawatir hal tersebut dapat memperkeruh suasana di ruang ganti pemain jika tak segera diselesaikan kedua kubu.

“Akan lebih baik untuk mencari solusi masalah tersebut dengan cara yang bersahabat. Saya yakin jika mereka duduk bersama dan berbicara, mereka memahami satu sama lain. Ini situasi yang tidak menguntungkan klub atau pemain,” tutur Nadal kepada Marca.