DBAsia News

Arsene Wenger Kembali Beradu Mulut Dengan Jose Mourinho

DBasia.news – Arsene Wenger merasa seperti kembali menjadi bocah taman kanak-kanak (TK) ketika harus menanggapi tingkah laku dan tutur kata Jose Mourinho. Ia menyebut Mourinho sebagai provokator permanen.

Perseteruan antara Wenger dan Mourinho kembali terpantik setelah manajer legendaris Arsenal itu meluncurkan buku autobiografinya yang berjudul “My Life in Red and White”, mengisahkan perjalanan kariernya di Inggris bersama The Gunners.

Di dalam buku tersebut, Wenger menuliskan sejumlah rivalitasnya dengan sejumlah manajer seperti Sir Alex Ferguson. Namun, Wenger sama sekali tidak mencantumkan nama Mourinho, meski keduanya kerap terlibat adu mulut di masa lalu.

Ditanya soal absensinya di autobiografi Wenger, Mourinho memberikan komentar menohok, “Anda tidak akan menuliskan sebuah bab tentang catatan 12-14 laga tak pernah menang [melawan saya]. Jadi untuk apa dia menuliskan saya di bukunya. Buku adalah sesuatu yang membuat Anda bahagia dan bangga. Jadi saya memahami situasinya.”

Wenger, tentu saja, tidak terkesan dengan pernyataan manajer Tottenham Hotspur itu dan memberikan respons.

“Komentar itu tidak membuat saya terganggu,” kata Wenger kepada Canal+.

“Itu adalah bentuk provokasi permanen darinya. Setiap kali [beradu] dengannya, saya merasa seperti bocah TK. Tapi memang seperti itulah karakternya.”

“Pernyataan itu juga salah. Kami pernah mengalahkan dia dua kali. Kami menang dan juga ada banyak hasil imbang.”

“Dan tidak ada ‘Anda’ dalam sebuah kemenangan, yang ada adalah ‘kami’. Karena seorang manajer hanyalah bagian dari sebuah kemenangan dan dia bertugas mengeluarkan potensi terbaik sebuah tim,” terangnya.

Selama dua dekade berkarier di Inggris, Wenger sukses mentransformasi Arsenal menjadi tim papan atas, dengan sejumlah prestasi bergengsi seperti tiga gelar Liga Primer Inggris, tujuh Piala FA, dan runner-up Liga Champions.

Kesuksesan itu sempat membuat Real Madrid tertarik memboyongnya, tapi Wenger mengaku menolaknya. “Ya, saya menolak mereka dua kali. Tapi saya memang harus melakukannya karena kami sedang membangun stadion dan kami harus membayar.”

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?