Arsenal Buka Resep soal Cara Gembleng Pemain Muda

DBasia.news –  Arsenal U-18 rutin diajak keliling dunia untuk mendapatkan pengalaman. Mengikuti Bali U-20 International Cup 2019, 1-7 Desember 2019, merupakan satu dari sekian agenda Arsenal U-18 selama semusim. Pada ajang ini, mereka bisa menempa pemain dengan bertanding melawan Inter Milan U-18, Real Madrid U-18 serta Indonesia U-20 Allstar.

Ini hanya salah satu contoh. Masih banyak lagi negara yang jadi tujuan mencari pengalaman. Agenda ini tak hanya berlaku bagi kelompok 18 tahun saja. Di kelompok umur lainnya, para pemain sudah terbiasa diboyong ke berbagai negara.

Tujuannya bukan sekadar pulang membawa piala, namun pemain mendapatkan pengalaman sebagai bekal menatap musim depan. Program ini diungkapkan pelatih Arsenal U-18, Ken Gillard.

“Kami memberikan kesempatan luar biasa kepada para pemain junior untuk bermain di negara-negara lain. Kita sudah rencanakan bahwa kedepan akan bertanding dimana lagi, termasuk setelah ini main di Malaysia. Kita benar-benar memikirkan ini agar pemain mendapatkan pengalaman,” terang Ken Gillard saat di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Ken Gillard menuturkan, dalam setiap mengikuti turnamen, Arsenal fokus pada para pemain yang diboyong. Namun tak menutup kemungkinan bahwa dalam satu turnamen, Arsenal bisa menemukan pemain berbakat untuk ditarik.

“Tapi tidak semudah itu, ketika ada pemain bagus langsung kita ambil. Karakter pemain dari setiap negara itu berbeda-beda. Tapi tetap ada kemungkinan untuk itu,” jelas Ken Gillard.

Apa yang diungkapkan Ken Gillard diamini gelandang Arsenal U-18, Ryan Fiyinfoluwa Alebiosu. Dia bahkan sampai lupa sudah bermain di negara mana saja tahun ini. Seingatnya, dia bermain di Slovakia, Amerika Serikat serta Belanda.

“Pengalaman yang diberikan Arsenal sangat bermanfaat, termasuk untuk mengimprovisasi pemain muda. Termasuk saat ini main di Bali, kita juga mendapatkan pengalaman yang berbeda,” ucap Ryan.

Arsenal tak kecewa ketika gagal melaju ke partai final, dan harus jumpa Indonesia lagi di perebutan tempat ketiga. Ada banyak pemain berusia 15 dan 16 tahun yang dibawa ke Indonesia. Mereka punya waktu untuk berkembang lagi.