DBasia.news – Arsenal jadi salah satu klub paling sibuk di bursa transfer musim panas 2022. Usai merampungkan transfer Marquinhos, The Gunners dikabarkan akan membidik tiga pemain lagi diantaranya Patrick Vieira, Youri Tielemans, dan Gabriel Jesus.
Itu belum termasuk rumor transfer Lisandro Martinez, bek Ajax Amsterdam. Melihat aktivitas itu pergerakan Arsenal di bursa transfer berjalan cukup baik, apalagi jika melihat lambannya pergerakan sang rival Manchester United.
Nama Fabio Vieira cukup menarik perhatian karena tak banyak yang membicarakan sebelumnya. Arsenal sudah sepakat membayar 40 juta euro kepada Porto untuk mengamankan pemain berusia 22 tahun tersebut.
Pemain berpaspor Portugal itu telah mempersembahkan tiga titel untuk Porto: dua Primeira Liga (titel liga) dan satu Taca de Portugal. Posisi bermainnya adalah gelandang serang.
Perjalanan Vieira menuju Arsenal memang berjalan dengan cepat. Promosi dari akademi Porto pada 2020 tapi baru musim lalu Vieira menikmati waktu bermain reguler di bawah arahan Sergio Conceiao.
Saking cepatnya waktu berjalan sampai ada petugas keamanan yang tidak mengenal Vieira. Momen itu terjadi ketika Porto memenangi trofi liga dan merayakannya di Avenida dos Aliados.
Vieira tak memercayainya. Ia menyelesaikn liga dengan enam gol dan 14 assists tapi dilarang masuk untuk ikut merayakannya.
“Maaf itu saya,” ucap Vieira ketika dibantu reporter dari televisi klub untuk masuk sembari berkata, “Dia pemain, dia pemain.”
40 juta euro untuk Fabio Vieira, kemahalan? Tidak juga. Menurut Manuel Tulipa, mantan pelatih tim muda Porto, harga itu normal dan Arsenal melakukan transfer dengan bijak mengingat potensi perkembangan sang pemain.
“Pemain seperti Fabio bernilai banyak uang, jadi jika Anda bisa mendapatkannya sebelum mereka benar-benar berkembang, mengapa tidak? Itu bisnis yang cerdas,” ucap Manuel Tulipa kepada BBC Sport.
“Dia adalah gelandang kreatif yang datang dengan solusi ketika Anda kesulitan selama pertandingan. Dia bisa melihat apa yang terjadi di sekitarnya dan mengantisipasi apa yang akan terjadi. Itulah impian setiap manajer dan tipe pesepak bola yang selalu diinginkan klub.”