DBasia.news – Manajemen Arema FC merespons cepat kritik yang disampaikan oleh Persib Bandung terkait kenyamanan yang tidak didapatkan.
Sebelumnya, Robert mengungkapkan timnya mendapatkan teror oleh oknum di tempat mereka menginap, hingga para pemainnya kesulitan untuk tidur pada malam hari. Imbasnya, fisik Supardi Nasir dan kawan-kawan kedodoran, saat dikalahkan Arema dengan skor telak 5-1 di Stadion Kanjuruhan, Selasa (30/7) malam.
“Tentang riak-riak yang terjadi, kami secara gentle meminta maaf kepada Persib dan kami berterima kasih kepada pelatih Persib yang memberikan kritik dan saran. Semoga kritikannya bisa membuat kami semakin baik ke depan. Kadang-kadang kalau kita diingatkan oleh keluarga sendiri itu susah berubah, tetapi jika diingatkan oleh orang lain itu akan membuat berubah, dan itu akan menjadi motivasi kami,” kata Sudarmaji, media officer Arema.
“Mungkin ini yang dinamakan pentingnya berkomunikasi. Kami harus meyakinkan bapak di kepolisian, petinggi klub (Arema dan Persib) dan suporter untuk menyelenggarakan pertandingan tepat waktu. Banyak deskresi yang kami lakukan, dan alhamdulillah kepolisian memberikan kepercayaan, bahwa Aremania sanggup menjaga kondusivitas pertandingan,” terangnya.
“Di stadion tidak ada hal yang negatif, tentunya ini harus dijaga animonya, Arema berturut-turut bisa memetik poin di laga home. Yang paling utama adalah komunikasi antarkorwil yang mengakomodir kepentingan Aremania tapi dalam konteks kreativitas juga menjadi langkah manajemen untuk meredam atau mengurangi perilaku negatif,” jelasnya.