DBasia.news – Winger Ajax Amsterdam, Antony, dikabarkan mengeluarkan sikap uring-uringan usai tawaran Manchester United ditolak oleh De Godenzonen, bahkan dirinya tidak ingin ikut sesi latihan.
Antony terus dikaitkan dengan Manchester United di sepanjang bursa transfer musim panas 2022.
Penyerang sayap timnas Brasil tersebut dilaporkan menjadi burutan utama pelatih Erik ten Hag.
Keinginan Ten Hag untuk memboyong Antony kian besar setelah lini serang Man United tumpul dalam dua laga awal Liga Inggris 2022-2023.
Dalam dua laga tersebut, Man United kebobolan enam kali dan hanya mencetak satu gol.
Itu pun gol bunuh diri pemain lawan.
Namun, upaya Man United untuk merekrut Antony menemui jalan buntu.
Pasalnya, Ajax Amsterdam telah menolak tawaran Man United yang ditaksir mencapai 80 juta euro (sekitar Rp1,1 triliun).
Ajax menolak tawaran dari Setan Merah karena tak ingin berpisah dengan sang winger.
Imbas dari penolakan tersebut, Antony dilaporkan marah besar kepada Ajax.
Saking kesalnya, dia sampai absen dari sesi latihan Ajax pada Jumat (19/8/2022) waktu setempat.
Menurut klaim dari jurnalis kenamaan asal Italia, Fabrizio Romano, Antony hanya berlatih di gym dan tidak ikut bergabung bersama rekan satu timnya di lapangan.
Antony sendiri memang ngebet pindah ke Man United karena ingin reunian Ten Hag.
Ya, Antony merupakan salah satu anak asuh Ten Hag ketika masih menukangi Ajax.
Di bawah asuhan juru taktik asal Belanda itu, Antony mencatatkan 79 penampilan di lintas kompetisi dengan torehan 22 gol dan 20 assist.
Winger berusia 22 tahun itu juga berhasil mengantarkan Ajax menjuarai Liga Belanda sebanyak dua kali dan Piala Belanda satu kali.
Selain itu, dengan bergabung ke Man United, Antony merasa peluangnya untuk menembus skuad utama timnas Brasil di Piala Dunia 2022 Qatar semakin besar.
Antony memang tidak kekurangan menit bermain di Ajax, tetapi kompetisi Liga Belanda di atas kertas masih di bawah Inggris.
Dia juga bisa dibilang tak mendapat persaingan ketat untuk menjadi starter di Ajax.
Hal itu membuat Antony bakal kesulitan untuk bersaing dengan penyerang-penyerang top Brasil seperti Neymar Junior, Vinicius Junior, dan Gabriel Jesus.
