Analisa Fabio Cannavaro dan Clarence Seedorf Soal Kekalahan Liverpool

DBasia.news – Liverpool melewati perjalanan di Liga Champions 2022-2023 tidak terlalu mulus. Diawali dengan laga pertama grup A melawan Napoli di San Paolo. The Reds harus menerima kekalahan dengan skor 1-4.

Empat gol Napoli dicetak oleh Piotr Zielinski (5′ penalti, 47′), Andre-Frank Zambo Anguissa (31′), dan Giovanni Simeone (44′), sementara satu gol hiburan dari Liverpool dilesakkan oleh Luis Diaz (49′).

Liverpool sepenuhnya mendominasi permainan dengan 62 persen penguasaan bola, tetapi tuan rumah arahan Luciano Spalletti bermain lebih efisien dengan 38 persen penguasaan bola dan sembilan tendangan tepat sasaran.

Penampilan yang diperlihatkan Liverpool besutan Jurgen Klopp cukup mengejutkan, mengingat pemain-pemain andalan yang sukses dalam beberapa tahun terakhir ada di sana seperti Mohamed Salah, Alisson, Virgil van Dijk, Andy Robertson, dan Trent Alexander-Arnold.

Dua legenda sepak bola, Fabio Cannavaro dan Clarence Seedorf, turut mengomentari laga tersebut dan memberikan analisis. Cannavaro, dengan pengalamannya sebagai mantan bek, melihat cara Liverpool bertahan.

“Semua pemain terfokus dengan bola dan kombinasi sederhana satu-dua sudah cukup bagi Napoli untuk mencetak gol,” kata Cannavaro tentang gol Anguissa, dikutip dari Football-Italia.

“Tentu saja, itu adalah pukulan besar bagi Liverpool, para pemain berada di luar posisi dan mereka kebobolan gol kedua. Untuk gol keempat, ini adalah bola yang mudah dibaca. Dua bek tengah seperti Liverpool harus bisa bertahan dalam situasi seperti ini.”

“Mereka lambat secara mental. Lihat saja cara mereka kebobolan gol. (Joe) Gomez adalah pemain internasional dan dia kehilangan penguasaan bola dua kali di setengahnya. Napoli memiliki awal yang kuat, dan memiliki dua penalti sehingga Liverpool tampak bingung.”

Sementara Seedorf berpikir sederhana dengan melihat adanya yang salah dalam pendekatan Liverpool. Legenda AC Milan itu menilai Liverpool, dengan pengalaman mereka, tak bermain seperti saat melawan Napoli.

“Tim seperti Liverpool terbiasa bermain dengan tim-tim top sehingga pendekatannya, menurut saya, sangat buruk. Kesalahan itu normal, tapi terlalu lambat secara mental,” urai Seedorf.