DBasia.news – Liverpool masih bisa dikatakan tampil gemilang pada musim ini. The Reds dijagokan menjadi juara Premier League 2018-2019.
Liverpool sempat tak terkalahkan dalam 20 pertandingan awal. Bahkan, The Reds sempat unggul tujuh angka dari peringkat kedua pada akhir 2018.
Akan tetapi, Liverpool mulai kehabisan bensin. Bertemu Manchester City di Etihad Stadium, Mohamed Salah dan kawan-kawan pulang dengan tangan hampa usai kalah 2-1. Sebiji gol Roberto Firmino tak mampu membendung gol Sergio Aguero dan Leroy Sane.
Sejatinya, pada pertandingan itu Liverpool tidak bermain buruk. Bahkan, Liverpool beberapa kali mendapatkan peluang emas dari aksi Sadio Mane, Salah dan Firmino. Sepanjang 90 menit, sisi Liverpool mengkreasikan tujuh peluang.
Liverpool semakin tersudut usai kembali kalah pada laga berikutnya melawan Wolverhampton Wanderers. Pada babak ketiga Piala FA tersebut, Liverpool takluk 2-1.
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, melakukan perombakan besar-besaran saat menghadapi Wolves. Total, manajer asal Jerman tersebut melakukan sembilan perubahan komposisi skuat dibanding pertandingan terakhir. Klopp memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk unjuk gigi.
Sayangnya, para pemain muda Liverpool terlihat belum punya kemampuan untuk bersaing pada level tertinggi sepak bola Inggris. Mereka sering melakukan kesalahan sendiri dan gagal memanfaatkan peluang menjadi gol, sesuatu yang jarang dilakukan Salah, Firmino dan Mane.
Permainan Liverpool mulai berubah saat Firmino dan Salah masuk ke dalam lapangan. Serangan Liverpool jadi lebih tajam. Namun, semua sudah terlambat.
Kekalahan tersebut membuktikan jika masih ada celah di Liverpool. Terutama pada kedalaman skuat. Terjadi gap yang cukup jauh antara pemain inti dan cadangan. Para pemain muda terlihat belum punya mental yang baik saat tim sedang tertinggal.
Selain itu, The Reds terlihat kesulitan saat menghadapi jadwal padat. Para pemain utama tidak bisa dipaksakan terus tampil karena faktor stamina dan risiko cedera. Namun, pada sisi lain tuntutan kemenangan tetap menghantui.
Kini, Liverpool hanya berjarak empat poin dari Manchester City. Bisa dibilang, The Citizens punya materi pemain yang lebih komplet. Pep Guardiola punya keleluasaan untuk memilih susunan pemain saat jadwal sedang padat.
Lantas apa yang bisa dilakukan Liverpool? Pertama-tama, para pemain The Reds harus membangun kembali semangat juara yang sedang runtuh. Sebab, selisih empat poin sebenarnya masih cukup. Apalagi, kini Liverpool hanya fokus pada Premier League dan Liga Champions.
Selain itu, Klopp juga perlu mempersiapkan strategi saat para pemain inti tidak tampil. Ia tidak perlu memaksaka menyerang dari sisi sayap ketika para pemain pelapis tidak punya kemampuan seperti Salah dan Mane.
Jalan pintas yang bisa diambil adalah dengan mendatangkan pemain anyar. Namun, Liverpol perlu cermat dalam bursa transfer musim dingin karena sudah banyak mengeluarkan uang pada awal musim. Pemain yang datang harus tepat dan dapat memberikan dampak positif.
Selanjutnya, Liverpool akan bertandang ke markas Brighton. Andai kembali kalah, suporter Liverpool bisa sedikit menurunkan ekspektasi.