DBAsia News

Alvaro Morata Punya Beban Berat di Timnas Spanyol

DBasia.news –  Alvaro Morata tampil buruk saat Spanyol bermain imbang 0-0 kontra Swedia pada laga perdana grup E Piala Eropa 2020. Akibatnya, penyerang berusia 28 tahun itu harus rela menerima banyak kritik dari berbagai pihak.

Morata kini memang mengemban tanggung jawab sebagai penyerang utama Timnas Spanyol. Tak heran ekspektasi tinggi disematkan suporter La Furia Roja kepadanya.

Masalahnya, kondisi tersebut mempengaruhi penampilan Morata di lapangan. Ia seperti memikul beban yang sangat berat.

Efeknya terlihat pada laga kontra Swedia. Memiliki banyak peluang emas, tak satu pun yang mampu dikonversi menjadi gol oleh Morata.

Morata mengakui berbagai kritikan turut mempengaruhi kondisi mentalnya. Ia bahkan sampai harus berkonsultasi dengan psikolog demi terhindar dari depresi.

“Dalam olahraga, orang tidak menyadari pentingnya atau beratnya kecemasan dan depresi. Itu tidak mendapatkan pengakuan yang layak, tidak hanya di sepak bola, tetapi di semua lapisan masyarakat,” kata Morata di situs resmi UEFA.

“Itu adalah sesuatu yang tidak memiliki nama, tidak memiliki bentuk, tetapi ada. Saya menyarankan orang pergi ke spesialis jika mereka memiliki masalah.”

Beban Penyerang Timnas Spanyol

Menjadi penyerang Timnas Spanyol memang sebuah beban yang cukup berat. Jika tampil buruk, suporter dan media negara sendiri siap menghujani dengan kritik.

Saat meraih dua gelar Piala Eropa (2008 dan 2012) serta Piala Dunia 2010, Spanyol punya dua bomber tajam dalam diri Fernando Torres dan David Villa. Keduanya juga didukung gelandang-gelandang kreatif sekelas Andres Iniesta dan Xavi Hernandez.

Setelah era kedua pemain tersebut berakhir, beban sebagai penyerang Timnas Spanyol menjadi semakin tinggi. Seorang Diego Costa yang tampil tajam bersama Chelsea saja tak mampu mengembannya.

Penampilan Costa bersama Spanyol memang kerap dikritik suporter. Hal ini seiring dengan performa buruk tim Matador di Piala Dunia 2014 dan 2018.

Morata kini berada di posisi Costa. Namun ia masih punya kesempatan untuk menjawab kritikan kepada dirinya.

Apalagi Morata masih mendapat dukungan penuh dari Luis Enrique dan rekan setimnya di Timnas Spanyol. Ini menjadi modal berharga untuk bangkit.

“Saya tidak akan hanya diam sepanjang minggu. Saya di sini dan saya akan memberikan segalanya,” kata Morata lagi.

“Pada akhirnya, permainan bergerak sangat cepat sehingga Anda tidak punya waktu untuk berpikir. Saya tidak menganggapnya sebagai kesalahan serius melawan Swedia.”

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?