DBasia.news – Saga transfer Mauro Icardi akhirnya berakhir. Striker asal Argentina pergi dari Inter Milan dengan status pinjaman ke PSG (Paris Saint-Germain).
Mauro Icardi sudah diisukan angkat kaki dari Inter Milan sejak musim 2018-2019 belum usai. Hal itu tak terlepas dari insiden penolakan tampil yang dilakukan Icardi.
Pemain 26 tahun itu merasa kecewa karena jabatan kapten yang dipegangnya dicopot. Pada sisi lain, Inter Milan juga kecewa dengan sikap Icardi dan Wanda Nara.
Meski demikian, Mauro Icardi tetap ngotot bertahan di Inter Milan. Ia merasa bisa memperbaiki hubungan dan bermain seperti biasanya.
Sementara itu, Inter Milan tetap ketus pada sang pemain. Bahkan, La Beneamata tidak membawa Icardi dalam ajang pramusim dan tidak memasukkan sang pemain dalam dua laga awal Serie A.
Mauro Icardi yang sebelumnya bersikeras pun mulai luluh. Namun, hal tersebut terjadi karena ancaman pembunuhan pada dirinya dan keluarga.
Jurnalis Libero, Fabrizio Biasin, mengungkapkan jika ketenangan Mauro Icardi terusik setelah spanduk bertuliskan ancaman berada di dekat rumahnya. Selain itu, Icardi juga disebut sebagai bagian dari Juventus.
Ancaman pertama adalah tulisan berbahasa Italia yang jika diartikan berbunyi: “Icardi sudah cukup. Kota Milan itu kecil.” Semua huruf O dalam kalimat tersebut diganti dengan lambang target.
Teror berlanjut dengan adanya tulisan di jalan dekat rumah Icardi. Tulisan tersebut menyindir keras sikap Icardi yang ingin hengkang ke Juventus.
“Icardi, engkau menyebalkan! Hina!,” bunyi tulisan tersebut dengan huruf I yang diganti huruf J mirip logo Juventus.
Setelah kejadian itu, rumah Icardi langsung dijaga ketat oleh pihak berwajib. Icardi yang merasa terancam pun mulai memikirkan angkat kaki.
Pada saat itu, Mauro Icardi mendapatkan tiga tawaran yakni dari AS Monaco, Napoli, dan Paris Saint-Germain. Pada akhirnya, eks Barcelona itu menuju PSG dengan kesepakatan peminjaman selama satu musim plus opsi tebus senilai 70 juta euro.