DBasia.news – Kalidou Koulibaly, bek Chelsea, menjelaskan kenapa ia memutuskan untuk memperkuat tim nasional Senegal di tingkat internasional daripada Prancis.
Koulibaly lahir dan besar di Prancis, tapi memenuhi syarat untuk memperkuat negara Afrika itu karena orang tuanya berasal dari sana. Ia memutuskan untuk pindah ke Senegal di awal usia 20-an karena keinginan negara itu untuk memanggilnya dan dia tidak pernah menyesali keputusannya tersebut.
“Itu adalah pilihan besar, besar, karena saya bisa bermain bersama tim nasional Prancis, tapi pada usia 23 atau 24 tahun saya memutuskan bermain untuk Senegal, karena mereka menunggu saya,” ujar Koulibaly di laman resmi Chelsea.
“Saya berbicara dengan pelatih, dia memberi saya motivasi yang baik dan alasan bagus untuk datang, dan saya juga berbicara dengan keluarga saya. Orang yang paling penting adalah orang tua saya – mereka mengatakan kepada saya bahwa saya harus melakukan apa yang saya inginkan, tapi ketika saya memberitahu mereka bahwa saya ingin bermain untuk tim nasional Senegal, saya melihat cahaya di mata mereka dan saya tahu itu adalah pilihan yang bagus.”
“Ketika saya tiba dan saya melihat pemain-pemain lain, itu seperti mereka adalah keluarga saya, karena kami semua terbiasa makan hal yang sama di rumah, berbicara dalam bahasa yang sama di rumah, jadi bagi saya itu seperti saya di rumah! Saya berkata pada diri sendiri: ‘Mengapa saya tidak datang sebelumnya? Mereka seperti saudara saya’.”
Koulibaly mendapat penghargaan atas keputusannya bermain untuk Senegal dalam bentuk kesuksesan di lapangan. Ia membantu timnas meraih posisi kedua di Piala Afrika 2019 sebelum akhirnya meraih medali juara pada kompetisi edisi 2021. Ia menjadi kapten tim dan telah membuat 62 penampilan.
Mantan bintang Napoli itu berharap bisa meyakinkan bos baru Chelsea Graham Potter bahwa dia layak mendapat tempat di starting XI dan akan mencari kesempatannya pada Sabtu (1/10) ketika timnya bertemu Crystal Palace.