DBasia.news – Arema FC akan menjamu Timnas Indonesia U-22, pada laga uji coba di Stadion Kanjuruhan, 10 Februari mendatang.
Laga ini baik untuk tim Singo Edan, setidaknya untuk mengisi kekosongan jadwal pasca melawan Persita Tangerang di leg kedua Piala Indonesia pada 3 Februari.
Setelah laga tandang itu, Arema FC dan klub lainnya akan mengalami jeda cukup panjang, sebelum kembali bertempur di Piala Presiden. Tiga pekan dengan jadwal kosong pun terpampang jelas, sebelum turnamen yang dimulai tahun 2015 itu kembali digulirkan pada Maret nanti.
“Kami menyambut baik dan antusias. Banyak sisi positif yang akan kami dapat dari uji coba menghadapi Timnas U-22,” kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Meski level tim usia di bawah 22 tahun, namun beberapa pemain diantaranya sudah berada di level senior dan membuat performa tim tetap kompetitif. Sebut saja Saddil Ramdani (Persela Lamongan), Osvaldo Haay (Persebaya), maupun Hanif Sjahbandi maupun Muhamad Rafli (Arema FC).
“Pertama, yaitu untuk menjaga ritme (permainan) dan kedua untuk mendiagnosa terkait sejumlah kelemahan yang ada tim ini. Agar program tim juga berjalan berkesinambungan,” tambahnya.
Sedangkan terkait penyediaan fasilitas dan match fee, Arema FC menepis hal itu. Semua sudah atas kesepakatan bersama dan tidak etis jika diumumkan ke publik.
“Kalau itu, sudah urusannya timnas, jadi tanya ke sana saja. Tidak ada lah (pemberian match fee dan fasilitas secara khusus),” pungkasnya.
