DBasia.news – AC Milan mengonfirmasi telah menelan kerugian sebesar 195 juta euro (sekitar Rp3,3 triliun). Meski begitu Milan menyatakan kerugian tersebut sesuai dengan ekspektasi klub.
“Klub tidak kebal terhadap musim yang sangat dipengaruhi oleh pandemi global,” demikian pernyataan resmi klub.
“Performa finansial negatif klub telah terjadi pada manajemen sebelumnya dan hasil akhirnya adalah kerugian sekitar 195 juta euro.”
“Mengecualikan dampak negatif dari situasi luar biasa, hasilnya telah meningkat secara signifikan dan sejalan dengan ekspektasi klub.”
Terkait dengan itu, Milan menegaskan mereka akan terus berkomitmen untuk mematuhi Financial Fair Play (FFP) dari UEFA.
“Klub seperti Milan membutuhkan waktu untuk bertransformasi, tetapi klub dan pemilik bersatu dalam kepercayaan dan jalur positif telah diambil.”
“Dampak besar dari keadaan darurat kesehatan sudah jelas. Itu bisa dilihat dari pendapatan tiket, pengurangan aktivitas komersial, dan menurunnya pendapatan di area ritel (museum, toko, Casa Milan),” lanjut pernyataan klub.
Pihak klub juga menyoroti bahwa bagian pendapatan dari hak TV untuk musim 2019-20 baru akan diperhitungkan musim depan. Selain itu, tersisih dari Liga Europa juga memberikan dampak buruk bagi keuangan klub.
“Dukungan terus-menerus dari Elliott, yang menjamin stabilitas keuangan AC Milan, telah memungkinkan investasi penting, yang pengaruhnya akan mulai terlihat dalam waktu dekat.”
“Pada saat yang sama, kebijakan rasionalisasi biaya yang efektif diluncurkan, juga melalui pengurangan yang signifikan dalam jumlah gaji pemain dan manajemen.”