Ajax Sambut Ketertarikan Man United kepada Erik ten Hag

DBasia.news – Manchester United telah menemukan manajer baru pengganti Ole Gunnar Solskjaer kepada sosok Ralf Rangnick. Akan tapi kontrak pelatih berusia 63 tahun itu hanya sebagai manajer interim hingga akhir musim 2021-2022.

Segala kemungkinan masih dapat terjadi, termasuk United menunjuk Rangnick sebagai manajer selepas kontraknya itu berakhir, tapi dengan kontrak dua tahun jadi konsultan, ada kans juga pelatih lain datang membesut United.

Beberapa nama dalam target Man United seperti Erik ten Hag (Ajax Amsterdam) dan Mauricio Pochettino (Paris Saint-Germain). Nama yang disebut pertama tidak punya pengalaman sebesar Pochettino, plus tak pernah melatih di Inggris, tapi kinerjanya di Belanda dikenali dengan baik.

Pelatih berusia 51 tahun hanya pernah membesut Bayern Munchen II di luar Belanda, sisanya dengan Go Ahead Eagles, Utrecht, dan Ajax Amsterdam sejak 2017. Ten Hag sudah mempersembahkan dua titel Eredivisie.

Salah satu yang terkenal dengan Ten Hag adalah filosofi sepak bola ofensif yang menghibur. Stabilitas bermain Ajax, meski ditinggal bintang-bintang mereka seperti Matthijs de Ligt, Frenkie de Jong, dan Donny van de Beek masih tetap bermain bagus berkat Ten Hag.

Isu ketertarikan United kepada Ten Hag direspons oleh mantan kiper (legenda) United, Edwin van der Sar, yang kini menjadi Direktur di Ajax. Van der Sar senang karena itu artinya Ajax sudah berada di jalan yang tepat dalam perkembangan di Eropa.

“Ini (isu United tertarik dengan Ten Hag) berarti kami melakukan sesuatu dengan baik. Sama halnya dengan para pemain. Ketika kami tampil baik, minat datang,” terang Van der Sar dikutip dari Dailymail.

“Jika ada minat pada pemain atau pelatih kami … kami semua dipeloroti (kehilangan pemain-pemain) di masa lalu. Jadi, kami harus memastikan kami siap saat itu, bahwa daftarnya sudah terisi.”

Ten Hag pun tak menutup kemungkinan melatih klub top Eropa lainnya. Dia mengaku sudah siap menghadapi tantangan di liga-liga top Eropa.

“Saya pikir saya siap untuk itu (melatih klub top Eropa lainnya). Saya akan dengan senang hati menerima tantangan itu,” ujar Ten Hag.

“Tapi saya tidak mengejarnya. Jika ternyata langkah itu tidak akan pernah datang, saya tidak akan mengatakan bahwa karier kepelatihan saya telah gagal. Tapi saya pikir saya memiliki kompetensi yang cukup untuk menghadapi tantangan itu,” urai dia.