DBasia.news – Agen Philippe Coutinho, Kia Joorabchian mengklaim bahwa sang klien ingin kembali bermain di Premiere League.
Coutinho meninggalkan Liverpool untuk merapat ke Barcelona pada Januari 2018 silam, dengan ia ditebus di angka 142 juta poundsterling dan menerima kontrak hingga Juni 2023.
Akan tetapi, Coutinho justru gagal memenuhi ekspektasi di Camp Nou hingga kemudian dipinjamkan ke Bayern Munich pada musim panas lalu, selagi klub Bavaria itu memiliki opsi untuk mempermanenkan jasanya.
Coutinho tampak gemilang di Jerman sebelum kompetisi ditangguhkan akibat pandemi virus corona, sebagiamana ia berhasil mengemas sembilan gol dan delapan assists dari 32 penampilannya di semua kompetisi dan kini tengah absen karena cedera engkel.
Beberapa waktu lalu Bayern mengumumkan bahwa pihaknya tidak mengaktifkan opsi pembelian permanen bintang Brasil tersebut, dan dengan demikian si pemain bakal pulang ke Barcelona namun Joorabchian mengungkap minat Coutinho untuk kembali bermain di Pemiere League.
“Kami masih menunggu sampai musim selesai sebelum kami mulai membicarakan banyak hal dalam kaitan transfer,” kata Joorabchian kepada talkSPORT.
“Saya selalu bilang bahwa dia [Coutinho] senang untuk bermain di Premiere League.
“Dia sangat menikmati waktunya dan jika ada kesempatan untuk kembali ke Premiere League, apakah itu tahun itu atau di masa depan, dia pasti mempertimbangkan itu.”
Meski namanya tersisih dari tim utama Barcelona dan menuju pintu keluar Bayern, Coutinho tidak lantas sepi peminat.
Sejauh ini, banyak klub yang tertarik dengan pemain berusia 27 tahun tersebut diantaranya Juventus, Arsenal, Newcastle United dan Tottenham Hotspurs.
Coutinho pernah dikabarkan akan pulang ke Anfield, namun sang manajer, Jurgen Klopp tidak membutuhkan jasanya karena di sana sudah ada beberapa nama yang bisa ia andalkan di posisi No. 10.
Selain posisi tersebut, Coutinho kerap digeser untuk berperan sebagai sayap kanan maupun sayap kiri dan itu terjadi beberapa kali dalam kariernya.
Adapun untuk sekarang ini, nilai Coutinho di pasaran turun tajam menjadi 56 juta euro saja, dan hal itu sedikit banyak dipengaruhi oleh pandemi virus corona