DBasia.news – AC Milan memiliki satu hal besar di balik inkonsistensi bermain musim ini: catatan kandang yang tidak terlalu bagus pada 2021. Karena catatan minor itu Il Rossoneri kini bertarung hingga akhir dalam zona perebutan Liga Champions.
Milan – saat ini di urutan tiga klasemen – akan bertanding di markas Atalanta, Senin (24/05) dini hari WIB dalam laga pamungkas Serie A 2020-2021. Kekalahan atau hasil imbang tak bisa jadi opsi karena Juventus menguntit dengan jarak satu poin dalam perebutan tempat di empat besar klasemen.
Apa yang terjadi pada Milan saat ini unik sebab mereka sempat jadi kandidat peraih Scudetto dan konsisten ada di dua besar pada awal musim ini. Inkonsistensi performa membuat posisi klasemen mereka merosot.
Salah satu penurunan itu bisa terlihat dengan jebloknya performa kandang Milan sejak berganti tahun. Dikutip dari Football-Italia Alessio Romagnoli dkk hanya menang empat kali di laga kandang San Siro pada 2021, yakni saat melawan Torino, Genoa, Crotone, dan Benevento.
Pembagian poin Milan juga jauh lebih besar di laga-laga tandang dengan catatan 15 kemenangan, dua kekalahan, satu hasil imbang dari total 18 laga (46 poin). Sementara dari 19 laga kandang delapan berbuah kemenangan, enam hasil imbang, dan lima kekalahan (30 poin).
Ancaman Eksodus Pemain
Apabila Milan gagal menaklukkan Atalanta dan Juventus menang melawan Bologna hingga posisi Milan keluar dari zona Liga Champions, maka ada potensi eksodus pemain terjadi, khususnya kiper utama Gianluigi Donnarumma.
Penjaga gawang berusia 22 tahun dalam karier profesionalnya tak pernah bermain di Liga Champions. Jika Milan gagal tampil di Liga Champions musim depan bukan tak mungkin produk akademi Milan itu hengkang.
Itu bisa terlihat dari kontraknya yang tidak juga diperpanjang. Milan menawarkan kontrak lima tahun dengan gaji delapan juta euro per tahunnya, tapi agen Donnarumma Mino Raiola meminta gaji 10 juta euro.