IDNGoal.news, Perburuan AC Milan untuk mendapatkan investor baru dikabarkan mulai menemui titik terang dalam waktu dekat ini. Sebab, Rossoneri disebut sedang menjajaki kerja sama dengan seorang investor yang berasal dari Malaysia.
Milan kini memang sedang mencari investor untuk membayar tunggakan hutang yang bakal jatuh tempo pada bulan Oktober 2018 yang akan datang.
Jumlah hutang Milan mencapai 303 juta euro. Dana tersebut merupakan akumulasi modal yang dipakai dalam proses akuisisi Milan dan juga belanja pemain baru pada bursa transfer musim panas 2017, dimana Milan banyak membeli pemain baru.
Identitas Investor Malaysia
Kabar bahwa Milan akan mendapatkan suntikan dana dari investor Malaysia didasarkan pada laporan yang ditulis oleh Sky Sports.
Hanya saja, Sky Sports tidak menyebutkan dengan detail ihwal identitas calon investor baru Milan asal Asia Tenggara tersebut. Hanya ada satu petunjuk yang dibeberkan dalam laporan yang ditulis oleh Sky Sports menyangkut identitas.
Petunjuk itu adalah sang investor berkebangsaan Malaysia namun tinggal di Singapura. Nantinya, dia akan memimpin sebuah konsorsium Asia.
Dimakelari Jorge Mendes
Sosok di balik kedatangan investor asal Malaysia ke Milan tidak lain adalah super agen Jorge Mendes. Dia adalah salah satu agen top Eropa yang punya jaringan luas. Cristiano Ronaldo dan Jose Mourinho adalah salah satu kliennya.
Mendes kini sedang memakelari investor asal Malaysia untuk menyuntikkan dana segar ke saldo AC Milan.
Hanya saja, sang investor baru hanya akan jadi pemilik saham minoritas di Milan. Sebab, dia hanya akan membawa dana 32 juta euro. Namun, Li Yonghong, sebagai pemilik saham mayoritas, siap menyambutnya dengan tangan terbuka.
Kondisi Terkini Milan
Secara finansial, Milan memang tidak berada dalam kondisi yang cukup bagus. Namun, investasi dengan mendatangkan sejumlah pemain muda membuat Rossoneri punya komposisi skuat yang kompetitif.
Hanya saja, Milan akan sulit bergerak di bursa transfer musim panas mendatang. Pasalnya, tim arahan pelatih Gennaro Gattuso tersebut kini sedang dalam pengawasan UEFA karena aturan Financial Fair Play.