DBasia.news – AC Milan terlihat mulai kehabisan bensin. Salah satu yang menjadi faktor adalah absennya Simon Kjaer di lini belakang. Pertahanan Rossoneri lebih muda ditembus ketika Kjaer tidak berada di lapangan.
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, secara terang-terangan memberikan kritik kepada sisi pertahanan. Menurut sang pelatih, Milan terlalu mudah kebobolan. Contohnya adalah ketika Milan kebobolan dua gol melawan Genoa.
“Gol yang terjadi terlalu banyak. Hari ini kami tidak mencetak gol dengan baik. Kami tak menutup ruang pada dua umpan silang. Itu tidak bagus,” terang Pioli seperti dikabarkan Calciomercato.
Muncul kekhawatiran karena Milan akan menghadapi lawan kuat, Sassuolo dan Lazio, pada dua laga ke depan. Rossoneri pun mulai merindukan sosok Simon Kjaer.
Saat ini, Simon Kjaer sedang dalam masa pemulihan. Harapannya, Kjaer bisa ambil bagian pada pertandingan berikutnya.
Ketika Simon Kjaer tampil, Milan kebobolan 18 gol dalam 20 pertandingan. Dengan begitu, rata-ratanya adalah 0,9 gol per laga.
Sementara itu, tanpa penampilan Simon Kjaer, Milan kebobolan tujuh gol dalam empat pertandingan. Rata-rata menjadi meningkat hampir dua kali lipat (1,75). Statistik tersebut membuktikan peran besar Simon Kjaer. Pemain muda seperti Pierre Kalulu dianggap belum cukup untuk menjadi pengganti sepadan.
Peran penting Simon Kjaer terlihat dalam kontribusi memberikan keseimbangan dan kecerdasan taktik. Meskipun, Kjaer bukanlah pemain karismatik di ruang ganti seperti Zlatan Ibrahimovic.
Selain itu, mantan pemain Sevilla itu juga memberikan rasa percaya diri kepada teman duetnya, Alessio Romagnoli. Dengan pengalaman yang dimiliki, Kjaer menjadi pemimpin seluruh pertahanan.
Tentunya, AC Milan sangat berharap Simon Kjaer bisa tampil pada pertandingan melawan Sassuolo. Kehadiran kjaer sangat dirindukan.