5 Pemain Top Yang Hengkang dari AS Saint-Etienne

DBasia.news –  Ligue 1 saat ini cenderung membosankan dengan hanya persaingan yang didominasi oleh Paris Saint-Germain (PSG) dan kekuatan finansial mereka. Kendati demikian ada satu yang belum dicapai PSG di Ligue 1: menyamai atau melalui rekor AS Saint-Etienne.

Pada medio 50 hingga awal 80-an Saint-Etienne merupakan kekuatan besar di Prancis. Klub berjuluk Les Verts (The Greens) meraih 10 titel Ligue 1 dan menjadi rekor yang bertahan sampai saat ini.

Kekuatan Saint-Etienne tidak sama lagi di era sepak bola modern. Jangankan untuk bersaing merebutkan titel Ligue 1 Saint-Etienne juga kesulitan untuk mempertahankan tempat di zona Eropa. Kendati demikian Saint-Etienne tetap jadi klub bersejarah di Prancis.

Aime Jacquet, Jacques Santini, Laurent Blanc, dan Michel Platini, merupakan talenta yang dikembangkan oleh Saint-Etienne. Kebiasaan klub mengembangkan bakat-bakat itu sedianya masih ada, namun mereka tak bisa mempertahankannya dalam kurun waktu lama.

Tawaran besar dari klub lain sulit ditolak oleh Saint-Etienne. Beberapa pemain juga memilih hengkang karena tawaran menggoda dari klub lain, entah itu kans untuk bisa meraih sukses atau gaji besar.

Tak terbayang apabila Saint-Etienne masih mempertahankan bintang-bintang tersebut. Bukan tidak mungkin mereka akan menjadi kekuatan yang disegani di Eropa. Siapa saja? Berikut pemain-pemain top yang pergi dari Saint-Etienne:

1. Pierre-Emerick Aubameyang (2011-2013)

Dilepas dari AC Milan dengan masa pinjaman yang tak berjalan baik di Dijon, Lille, dan AS Monaco, hingga Saint-Etienne tahu bagaimana cara memaksimalkan talentanya. Pierre-Emerick Aubameyang mencetak 41 gol dari 96 laga di seluruh kompetisi dengan Saint-Etienne.

Aubameyang (30 tahun) direkrut Borussia Dortmund pada 2013 dan menorehkan 141 gol dari 213 laga. Pada Januari 2018 striker asal Gabon ke Arsenal dan masih bermain di sana sampai saat ini.

2. Dimitri Payet (2007-2011)

Karier Dimitri Payet bak kutu loncat di banyak klub, namun hanya Saint-Etienne yang tahu cara memaksimalkan kemampuannya. Di sana gelandang serang asal Prancis memainkan 148 laga dan bermain apik hingga Lille merekrutnya pada 2011.

Pengemas 38 caps dan delapan gol dengan timnas Prancis saat ini membela Olympique Marseille. Payet (33 tahun) sudah memasuki tahun ketiga di Marseille setelah sebelumnya memperkuat Lille, Marseille, dan West Ham United.

3. Fredy Guarin (2006-2008)

Kesuksesan besarnya dari segi raihan trofi diraih di Porto (2008-2012), tetapi Fredy Guarin mengembangkan kemampuannya selama dua tahun di Saint-Etienne dengan jumlah 39 penampilan.

Gelandang petarung asal Kolombia sempat memperkuat Inter Milan dan Shanghai Shenhua sebelum membela Vasco da Gama dari 2019 sampai saat ini di usia 33 tahun.

4. Blaise Matuidi (2007-2011)

Juventus merekrutnya pada 2017 setelah bermain enam tahun dengan PSG. Sebelum di PSG Blaise Matuidi memaksimalkan talentanya bersama Saint-Etienne dengan catatan 154 penampilan.

Saint-Etienne memercayai kualitas bermainnya dan memberi banyak waktu bermain sejak direkrut dari Troyes pada 2007. Matuidi masih memperkuat Il Bianconeri pada usia 32 tahun dan kini sudah meraih titel Piala Dunia pada 2018 dengan timnas Prancis.

5. Kurt Zouma (2011-2014)

Produk akademi Saint-Etienne yang bermain di tim utama dari periode 2011-2014 setelah bermain di akademi pada 2009-2011. Kurt Zouma direkrut Chelsea pada Januari 2014 sebesar 12 juta poundsterling.

Meski sempat dipinjamkan kembali ke Saint-Etienne, Stoke City, dan Everton, bek tengah berusia 25 tahun kini menjadi pemain andalan Frank Lampard di Chelsea. Zouma bermain sebanyak 73 kali bersama Saint-Etienne.