5 Alasan RB Leipzig Kandidat Kuara Juara Bundesliga 2019-20

RB Leipzig - Benfica / Fussball Champions League Leipzig, 27. 11. 2019, Red Bull Arena, UEFA Champions League, Gruppenphase , RB Leipzig - Benfica Lissabon , Im Bild v.l.: *** RB Leipzig Benfica Football Champions League Leipzig, 27 11 2019, Red Bull Arena, UEFA Champions League, Group stage , RB Leipzig Benfica Lisbon , In picture from left

DBasia.news –  RB Leipzig memiliki sejumlah modal positif untuk bisa menjadi kuda hitam perburuan titel Bundesliga 2019-20, sekaligus mengakhiri dominasi Bayern Munchen.

Die Roten Bullen – julukan Leipzig – ke puncak klasemen usai menang telak 3-0 melawan Fortuna Dusseldorf di Esprit Arena, Minggu (15/12) melalui gol yang dicetak Patrik Schick (2′), Timo Werner (penalti 58′), dan Nordi Mukiele (75′).

Sementara di laga lainnya, Gladbach kalah 1-2 di markas Wolfsburg melalui gol yang dicetak Xaver Schlager (13′) dan Maximilian Arnold (90+1′) yang diperkecil gol Breel Embolo (15′).

Leipzig memiliki cukup modal atau bekal untuk mengakhiri dominasi Bayern Munchen yang memenangi Bundesliga di tujuh musim terakhir. Dikulik dari laman resmi Bundesliga, berikut kelima faktor atau alasan yang dapat membuat Leipzig juara Bundesliga 2019-20:

1. Pertahanan Kokoh

Pertahanan yang kuat memenangi titel liga. Istilah lama itu masih efektif hingga saat ini. Tanpa adanya pertahanan yang kuat, nyaris mustahil tim-tim bisa menjadi juara di liganya masing-masing. Leipzig telah melalui ujian pertahanan ini.

Leipzig baru kebobolan 16 gol dari 15 laga Bundesliga dan jadi penilik pertahanan terbaik kedua setelah Wolfsburg (kebobolan 15 gol). Kunci kehebatan itu tidak lepas dari pemain-pemain seperti Peter Gulasci, Dayot Upamecano, Ibrahima Konate, Lukas Klostermann, dan Marcel Halstenberg.

Bahkan pelapis seperti Stefan Ilsanker, bek tengah berusia 30 tahun, juga memberi kontribusi besar dalam kuatnya pertahanan tim apabila Upamecano atau Konate cedera. Gulasci, musim lalu mencatatkan 16 clean sheets dalam 33 laga Bundesliga, secara menyeluruh Leipzig kebobolan 29 gol dari 34 laga musim lalu.

Tanpa perubahan signifikan di lini belakang, permainan tim semakin menyatu dan kerja sama mereka semakin baik lagi.

2. Kedalaman Skuat

Ethan Ampadu, Patrik Schick, Ademola Lookman, Philipp Tschauner, Hannes Wolf, Christopher Nkunku, dan Luan Candido, menjadi tujuh pemain anyar yang datang ke Leipzig musim ini – dua nama pertama berstatus pinjaman.

Mereka semua memberikan kedalaman skuat yang lebih baik bagi tim Leipzig yang sudah kuat. Nkunku bahkan langsung mengamankan tempatnya dalam susunan pemain reguler Nagelsmann. Kecepatan dan nalurinya mencetak gol dari lini kedua menjadi kunci kehebatan Leipzig.

Seiring partisipasi mereka di Liga Champions, Bundesliga, DFB Pokal, kedalaman skuat yang bagus memungkinkan rotasi terjaga dengan baik.

3. Tajam Mencetak Gol

Gol bisa datang dari berbagai arah permainan Leipzig. 12 pencetak gol berbeda menjadi buktinya musim ini. Selain itu, ketajaman Yussuf Poulsen dan Timo Werner semakin melengkapi keganasan Leipzig dalam urusan mencetak gol.

Leipzig jadi tim tertajam di Bundesliga dengan catatan 42 gol dari 15 laga. Werner, striker timnas Jerman, ada di bawah Robert Lewandowski (18 gol) dalam daftar top skor sementara Bundesliga dengan catatan 16 golnya.

Pergerakan serta suplai bola kepada penyerang datang dari berbagai arah. Selain mengandalkan visi bermain Emil Forsberg dan Nkunku, dua full-backs Leipzig, Klostermann dan Halstenberg, juga sering naik membantu serangan dan melepaskan umpan silang. Pertahanan kuat dan serangan tajam jelas jadi cukup modal bagi Leipzig mencoba merebutkan titel Bundesliga.

4. Julian Nagelsmann

“Saya yakin kami akan menjalani musim yang bagus. Saya tak tahu jika nantinya cukup atau tidak untuk memenangi titel. Dengan Kloppo (Jurgen Klopp) dibutuhkan tiga tahun (untuk memenangi Bundesliga) dengan (Borussia) Dortmund dan Liverpool,” ucap Nagelsmann kepada Bundesliga.

“Kami semua akan bahagia jika kami bisa memenangi sesuatu dalam tiga tahun. Kami jelas tak keberatan meraihnya segera, tapi empat tahun juga tidak masalah. Akan hebat jika kami mampu meraihnya. Itulah tujuan kami.”

Nagelsmann datang dengan CV bagus selama tiga tahun membesut Hoffenheim. Jadi manajer termuda dalam sejarah Bundesliga ketika menukangi Hoffenheim pada usia 28 tahun, Nagelsmann juga membawa klub selamat dari zona degradasi dan bersaing di papan atas klasemen.

Hoffenheim juga dibawanya berpatisipasi untuk kali pertama di Liga Champions. Pada usia 32 tahun, Nagelsmann sudah kaya pengalaman. Dengan ide-ide hebatnya dalam menyusun permainan, Leipzig bisa dibawanya juara Bundesliga.

5. Sudah Dekat dengan Titel Bundesliga

Disadari atau tidak, Leipzig sedianya sudah memperlihatkan ancaman mereka sejak musim lalu dan bergerak di bawah radar persaingan Bayern dan Dortmund. Musim lalu, Leipzig hanya kalah enam kali di pertandingan liga.

Musim ini, perjalanan Leipzig membaik dengan 10 kemenangan, tiga hasil imbang, dan dua kekalahan. Jalan mereka untuk menjadi juara Bundesliga terbuka, apalagi Dortmund dan Bayern Munchen inkonsisten bermain musim ini.