4 Masalah Liverpool yang Harus Ditangani oleh Jurgen Klopp

DBasia.news – Saat Inter Milan, AC Milan, dan Juventus gagal menang, Napoli justru menang telak di laga pertama grup.

Hebatnya lagi, Napoli mengalahkan juara Liga Champions 2019 Liverpool dengan skor telak 4-1 di San Paolo pada laga pertama grup A Liga Champions, Kamis (08/09) dini hari WIB.

Empat gol Napoli datang dari Piotr Zielinski (5′ penalti, 47′), Andre-Frank Zambo Anguissa (31′), dan Giovanni Simeone (44′), sementara satu gol hiburan dari Liverpool dilesakkan oleh Luis Diaz (49′). Kemenangan spesial untuk Napoli, pahit untuk Liverpool.

Kekalahan itu jadi peringatan besar bagi Liverpool yang juga tampil inkonsisten di awal musim Premier League. Meski Liverpool punya alasan banyak pemain yang cedera, tapi itu tidak ditolerir karena klub sekaliber Liverpool seyogyanya punya kedalaman skuad yang bagus.

Mengutip dari Mirror, Jurgen Klopp memiliki lima masalah yang harus diselesaikan di Liverpool setelah kekalahan telak dari Napoli. Klopp harus menyelesaikannya mumpung musim 2022-2023 baru dimulai.

1. Hilangnya Intensitas Bermain

Liverpool memang mendominasi permainan dan itu terjadi karena kualitas di atas kertas skuad tim. Namun satu elemen penting yang terkenal di era Jurgen Klopp hilang: intensitas bermain yang sangat penting dalam gegenpressing.

Uniknya, statistik menariknya adalah musim ini Liverpool kalah dalam segi jarak lari dengan lawan – satu di antaranya bahkan dengan jarak 7 kilometer.

Liverpool tertinggal dari setiap lawan dari segi jarak tempuh, intensitas lari dan sprint. Catatan itu jelas unik untuk tim arahan Klopp. Pramusim buruk, metode latihan baru, atau mental? Tidak ada yang tahu pasti dan hanya Jurgen Klopp yang bisa menyelesaikannya.

2. Pemain-Pemain Senior Tampil di Bawah Performa Terbaik

Dalam situasi sulit Liverpool saat ini pemain-pemain senior seperti Mohamed Salah, Virgil van Dijk, Andy Robertson, Trent Alexander-Arnold, Jordan Henderson hingga Fabinho seharusnya bisa mengangkat mental bermain klub.

Entah itu terjadi karena mereka mulai jenuh, belum termotivasi setelah sukses dalam beberapa tahun terakhir, atau usia yang mulai menua, tak ada yang tahu pasti. Di area itu Klopp harus dapat memotivasi para pemainnya.

3. Cedera Pemain

Masalah cedera pemain di luar kemampuan Klopp dan betapa cepat waktu berubah. Musim lalu Liverpool praktis miliki skuad terkuat dengan keberhasilan juara Piala FA dan Piala Liga, mencapai final Liga Champions dan jadi runner-up Premier League.

Itu tak lagi berlaku. 11 pemain pergi, baik itu dari skema pinjaman atau penjualan, lima pemain yang pergi punya profil besar. Hanya ada empat pemain yang direkrut, satu di antaranya pemain pinjaman dan sejauh ini sudah 12 pemain cedera – enam di antaranya hamstring.

Doktor Liverpool Jim Moxon pergi dari Liverpool dan Klopp butuh penyegaran di area itu. Tetapi sekali lagi, klub seperti Liverpool seyogyanya punya kedalaman skuad yang bagus. Tak ayal Klopp harus mencari ide dengan skuad yang ada untuk melakukan rotasi pemain.

4. Ketajaman Mencetak Gol

Terlepas dari kemenangan 9-0 atas Bournemouth dan itu hanya di satu laga, Liverpool praktis tidak cukup tajam atau klinikal di depan gawang lawan. Mo Salah yang jadi andalan baru mencetak tiga gol dari delapan laga, Darwin Nunez dua gol dari lima laga.

Konversi rata-rata mencetak gol Liverpool buruk pada angka 13 persen, hanya Roberto Firmino yang punya catatan bagus pada 27 persen. Isu itu cukup menarik karena Liverpool dikenal tajam dalam urusan mencetak gol. Kembalinya Diogo Jota dari cedera bisa membantu, tapi dari sisi keputusan kreatif, Liverpool masih harus mencari cara mengganti Sadio Mane yang pergi ke Bayern Munchen.