DBasia.news – Arsenal sempat mendapatkan banyak kritikan dan sorotan pasca memulai musim 2021-2022 dengan tiga kekalahan beruntun di Premier League. Namun perlahan tapi pasti, Mikel Arteta membangkitkan performa tim.
Berkat bantuan amunisi anyar seperti Aaron Ramsdale, Takehiro Tomiyasu, Ben White, Martin Odegaard, penampilan Arsenal membaik. Teranyar Arsenal menang 1-0 atas Watford di Emirates Stadium, Minggu (07/11) malam WIB dari gol tunggal Emile Smith Rowe.
Arsenal yang tadinya ada di papan bawah klasemen lambat laun naik ke papan atas. Kini tim dari London Utara ada di urutan lim klasemen dengan 20 poin, melalui Manchester United yang meraih 17 poin di urutan enam.
Arsenal kini ada di momentum terbaik pada jeda internasional November dengan catatan 10 laga beruntun tak terkalahkan (unbeaten) di seluruh kompetisi.
“Saya (Arteta senang) karena saya pikir kami menunjukkan banyak komitmen dalam setiap tindakan defensif yang kami lakukan serta organisasi,” tutur Arteta di laman resmi Arsenal.
“Menang sebelum jeda internasional selalu luar biasa, itu membuat momentum terus berjalan, atmosfernya bagus dengan para pemain yang ada di sini, atmosfer yang bagus.”
Laga ke-100 Mikel Arteta
Arteta (39 tahun) sudah memimpin Arsenal sejak Desember 2019 menggantikan Unai Emery. Di bawah kepemimpinannya performa Arsenal masih sering naik turun, tapi perkembangan tim terlihat dengan wawasan yang dimiliki mantan asisten pelatih Pep Guardiola tersebut.
Arteta sudah mempersembahkan titel Piala FA dan Community Shield untuk Arsenal. Kontra Watford merupakan laga ke-100 Arteta memimpin Arsenal dan catatannya jadi yang terbaik kedua setelah George Graham di Arsenal.
100 laga, menurut Opta, Arteta melewati catatan eks manajer legendaris Arsenal Arsene Wenger yang melatih tim selama 22 tahun (1996-2018). Arteta menang 54 kali, imbang 20 kali, dan kalah 26 kali serta mencetak 163 gol dari 100 laga itu.
Sedangkan catatan Wenger adalah: 51 kemenangan, 31 hasil imbang, 18 kekalahan, dan menorehkan 157 gol. Arteta jadi manajer kedua Arsenal dengan catatan kemenangan terbanyak dari 100 laga, di atas Wenger, Herbert Chapman (49 kemenangan), dan George Allison (49 kemenangan).
“Ini tentang apa yang bisa saya lihat di sekitar saya – keyakinan yang dimiliki para pemain dan staf dalam apa yang kami lakukan, keyakinan, rasa memiliki yang mereka miliki untuk menjadi bagian dari tim,” terang Arteta menjelaskan kebangkitan Arsenal.
“Persatuan juga telah mereka tunjukkan pada saa sulit, bukan untuk mencoba menunjuk siapa pun tetapi untuk mengambil tanggung jawab penuh dan menunjukkan kepemimpinan dan keberanian yang nyata untuk membalikkan situasi.”
“Mereka menghadapi kritik dan bergerak maju, perlahan-lahan mencoba untuk melibatkan orang-orang. Kami beruntung karena kami memiliki pendukung yang, di saat sulit, telah menunjukkan bahwa mereka mencintai klub ini.”
“Mereka (fans) menyadari betapa pentingnya bagi para pemain kami untuk bermain di klub ini bermain dengan mereka. Ketika itu terjadi, Anda bisa melihat seperti apa suasananya,” urai Arteta.